Minggu, 21 November 2010

Karakteristik Asing yang Mempengaruhi Bisnis Internasional

Karakteristik Asing yang Mempengaruhi Bisnis Internasional :

1. Kompetitif : jenis dan jumlah pesaing , lokasi dan kegiatan mereka

2. Distributif  : agen nasional dan internasional yang tersedia untuk mendistribusikan barang dan jasa.

3. Variabel ekonomi : GNP, biaya buruh perunit, dan pengeluaran konsumsi pribadi  yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis.

4. Sosioekonomi : karakteristik dan distribusi populasi manusia.

5. Keuangan : variable spt sukubunga, tingkat inflasi, perpajakan,

6. Legal : jenis hukum asing dan domestik yang beragam dan harus dipatuhi oleh perusahaan internasional.

7. Fisik : unsur alam spt topografi, Iklim dan sumber alam

8. Politik : elemen politik bangsa spt nasionalisme, bentuk   pemerintahan, dan organisasi Internasional

9. Sosiokultural : sikap, kepercayaan, pendidikan, dll   

10. Buruh/Tenaga Kerja : komposisi, keahlian

11. Teknologi : keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana sumber sumber diubah menjadi produk.

sumber : http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/03/sap-1-bisint.ppt

Pengaruh Pemerintah pada Kondisi Ekonomi

Pemerintah dapat mempengaruhi bisnis dengan menerapkan peraturan atau dengan membuat kebijakan yang mempengaruhi kondisi ekonomi. Karena regulasi cenderung bermacam tergantung industry. Untuk mempengarui kondisi ekonomi, pemerintah federasi mengimplementasikan kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan Moneter

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal mewakili keputusan bagaimana pemerintah federal seharusnya menentukan serangkaian tingkat pajak dan membelanjakan uangnya. Keputusan ini sangat relevan untuk bisnis karena mereka mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian dapat mempengaruhi permintaan barang dan jasa perusahaan.

1. Revisi dari Tingkat Pajak Pendapatan Pribadi
Misalnya, kebijakan fiscal yang mengurangi pajak pendapatan pribadi. Kebijakan ini memberikan kepada orang pendapatan setelah pajak yang lebih tinggi, yang akan mendorong mereka untuk lebih membelanjakan uangnya. Perilaku seperti itu merefleksikan kenaikan dalam agregat permintaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis yang dapat memperbaiki kinerja bisnis.

2. Revisi atas Pajak Korporasi
Kebijakan fiscal juga dapat mempengaruhi pendapatan setelah pajak perusahaan secara langsung.

3. Revisi dalam Pajak Cukai
Pajak cukai adalah pajak yang diterapkan oleh pemerintah federal pada produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi barang ini. Sebagai konsekuensi, manfuaktur cenderung membebankan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan pada produk. Jadi konsumen secara tidak langsung terbebani pajak. Pajak juga mungkin tidak mendorong konsumsi dari barang ini dengan secara tidak langsung mempengaruhi harga. Cukai biasa diterapkan pada berbagai produk termasuk minuman alcohol dan tembakau.

4. Revisi dalam Defisit Anggaran Belanja
Kebijakan fiscal yang dibuat oleh pemerintah federal memberikan jumlah penerimaan pajak yang dihasilkan oleh pemerintah federal dan jumlah pengeluaran federal. Jika pengeluaran pemerintah federal melebihi jumlah fajak federal, mengakibatkan deficit anggaran belanja federal.

Sumber :
http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2065868-pengaruh-pemerintah-pada-kondisi-ekonomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

Menjalankan Bisnis secara Etis dan Bertanggung jawab

Berikut ini adalah 10 Prinsip di dalam menerapkan Etika Bisnis yang positif :

1. Etika Bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi.
Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran.

2. Etika Bisnis itu berdasarkan pada fairness.
Apakah kedua pihak yang melakukan negosiasi telah bertindak dengan jujur? Apakah setiap konsumen diperlakukan dengan adil? Apakah setiap karyawan diberi kesempatan yang sama? Jika ya, maka etika bisnis telah diterapkan.

3. Etika Bisnis itu membutuhkan integritas.
Integritas merujuk pada keutuhan pribadi,kepercayaan dan konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur dan berintegritas. Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.

4. Etika Bisnis itu membutuhkan kejujuran.
Bukan jamannya lagi bagi perusahaan untuk mengelabuhi pihak lain dan menyembunyikan cacat produk. Jaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.

5. Etika Bisnis itu harus dapat dipercayai.
Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.

6. Etika Bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis.
Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa.
Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.

7. Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal.
Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.

8. Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan.
Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.

9. Etika Bisnis itu berdasarkan nilai.
Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.

10. Etika Bisnis itu dimulai dari pimpinan.
Ada pepatah, “Pembusukan ikan dimulai dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang beretika akan menjadi teladan bagi anak buahnya.

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Seorang konsumen yang tidakpuas, rata-rata akan mengeluh kepada 16 orang di sekitarnya.

Dalam zaman informasi seperti ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan massif. Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis sekarang.

Sumber :
http://www.gudono.com/apps/forums/topics/show/3251070-10-prinsip-penerapan-etika-bisnis?page=last

Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja dan Motivasi

Ada beberapa faktor untuk meningkatkan kepuasan kerja :

1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.

2. Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

3. Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.

4. Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.

5. Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

Dalam suatu organisasi formal, motivasi merupakan tugas seorang pimpinan untuk membuat karyawan melakukan apa yang harus dilakukan. Pimpinan dapat memotivasi karyawan dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Menginspirasi, yaitu dengan memasukkan semangat ke dalam diri orang agar bersedia melakukan sesuatu dengan efektif. Orang diinspirasi melalui kepribadian pimpinan, keteladanannya, dan pekerjaan yang dilakukannya secara sadar atau tidak sadar.

2. Mendorong, yaitu dengan merangsang orang untuk melakukan apa saja yang harus dilakukan melalui pujian, persetujuan dan bantuan.

3. Mendesak, yaitu membuat orang merasa harus melakukan apa yang harus dilakukan dengan sesuatu cara, termasuk paksaan, kekerasan dan ancaman jika perlu. Namun, motivasi jenis ini sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman dan bersifat negatif karena karyawan bekerja disebabkan adanya paksaan tanpa ada motif dari dirinya sendiri.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh pimpinan dalam menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, diantaranya:

1. Memberikan kepada karyawan keterangan yang mereka perlukan untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik;

2. Memberikan kesempatan umpan balik secara teratur;

3. Meminta masukan dari karyawan dan melibatkan mereka di dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka;

4. Membuat saluran komunikasi yang mudah dipergunakan, sehingga karyawan dapat menggunakannya untuk mengutarakan pertanyaan/kehawatiran mereka dan memperoleh jawaban;

5. Belajar dari para karyawan itu sendiri apa yang memotivasi mereka;

6. Menghargai karyawan karena pekerjaan mereka yang baik secara umum;

7. Terus menerus memelihara hubungan dengan karyawan yang dbawahi;

8. Memberi selamat secara pribadi kepada karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik;

9. Kenalilah kebutuhan-kebutuhan pribadi karyawan karena karyawan akan lebih terdorong untuk bekerja bagi perusahaan yang memperhatikan keperluan pribadinya;

10. Menulis memo secara pribadi kepada karyawan tentang hasil kinerja mereka;

11. Memastikan apakah karyawan mempunyai sarana kerja yang terbaik;

12. Memberi karyawan satu pekerjaan yang baik untuk dikerjakan dan pimpinan harus memperlihatkan kepada karyawan bagaimana mereka dapat berkembang dan memberi kesempatan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru;

13. Membantu berkembangnya rasa “bermasyarakat” sehingga karyawan akan merasa betah di dalamnya;

14 Gajilah karyawan secara bersaing berdasarkan apa yang mereka kerjakan;

15. Menawarkan “pembagian keuntungan” (profit sharing) kepada karyawan.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja
http://angelia.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/11/16/cara-meningkatkan-motivasi-kerja/

Sabtu, 13 November 2010

Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham

ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain :

1. Faktor Internal (Lingkungan mikro)

- Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.

- Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.

- Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

- Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.

- Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya.

- Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

- Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2. Faktor eksternal (Lingkungan makro)

- Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

- Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

- Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.

- Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.

- Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Minggu, 07 November 2010

Usaha Nasi Uduk

Nasi uduk merupakan makanan khas dari kota  Jakarta. Tak hanya bagi kalangan menengah bawah saja yang menyukai nasi uduk namun para kalangan menengah ke atas seperti pejabat juga menyukai makanan ini.

Untuk membuka usaha nasi uduk diperlukan modal sekitar Rp 2.000.000 (sudah termasuk bahan baku & peralatan) untuk skala menengah ke bawah. Untuk skala ini biasanya penjual hanya berjualan di pagi hari. Sedangkan untuk skala menengah ke atas membutuhkan modal sekitar Rp 20.000.000 sampai Rp 100.000.000 (sudah termasuk bahan baku & peralatan). Untuk skala menengah ke atas penjual berjualan dari pagi hari hingga malam hari. Ada yang berjualan dengan konsep warung tenda ada pula yang menggunakan konsep restoran.

Untuk skala menengah ke bawah biasanya nasi uduk di jual dengan harga yang cukup terjangkau yakni sekitar Rp 3.000/bungkus. Misalkan dalam sehari terjual 20 bungkus/hari berarti dalam sehari dapat menghasilkan omzet sekitar Rp 60.000/hari. Dalam sebulan dapat menghasilkan omzet sekitar Rp. 900.000 . Maka usaha untuk skala menengah ke bawah ini akan balik modal dalam kurun waktu kurang lebih 3 – 4 bulan.

Untuk skala menengah ke atas biasanya nasi uduk di jual dengan kisaran harga Rp 10.000 – Rp 20.000/porsi. Misalkan dalam sehari terjual 50 porsi/hari berarti dalam sehari dapat menghasilkan omzet sekitar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 . Berarti dalam sebulan dapat menghasilkan omzet sekitar Rp 15.000.000 – Rp 30.000.000 . Maka untuk usaha skala menengah ke atas akan balik modal dalam kurun waktu 3 – 4 bulan.

Usaha Donat Kentang

Siapa yang tak kenal dengan donat ? Makanan berbentuk bulat dan biasanya ada lubang di tengahnya ini cukup dikenal banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Produsen dan penjualnya pun beraneka ragam, mulai dari usaha rumahan sampai industri yang cukup besar, dari yang berkeliling memakai sepeda sampai menetap di suatu tempat semisal di mal atau café.

Untuk usaha donat kentang, di perlukan modal sekitar Rp 25.000.000 untuk investasi awal. Itu untuk konsep open kitchen counter (termasuk bahan baku & peralatan). Sedangkan untuk konsep moko (mobil toko) sekitar Rp 35.000.000 (biaya di luar mobil pick up). Untuk konsep bakery café & shop investasinya mulai dari Rp 100.000.000 sampai Rp 250.000.000 (belum termasuk sewa tempat).

Rata-rata donat kentang di jual dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp 2000/3 donat (untuk konsep open kitchen counter). Misalnya dalam sehari terjual  kurang lebih 300 donat/hari berarti menghasilkan omzet kurang lebih sebesar Rp 200.000/hari. Dalam sebulan dapat menghasilkan omzet kurang lebih sebesar Rp 6.000.000 . Maka usaha ini akan balik modal sekitar 6 – 7 bulan kemudian.

Memang banyak sekali persaingan dengan usaha donat yang lain namun masih banyak celah untuk membesarkan usaha donat kentang. Makanan ini telah menjadi makanan rakyat dan digemari apalagi donat yang terbuat dari bahan utama kentang masih jarang pesaingnya.

Keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis bukan terletak pada usahanya tetapi tergantung pada pemasarannya.

Bisnis Singkong Aneka Rasa

Jangan sepelekan singkong. Tanaman jenis umbi-umbian ini memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk diolah menjadi berbagai produk. Dan meskipun produk yang dibuat umumnya berharga murah, tetapi bisa diterima semua orang. Jangan pula bisnis ini cepat berkembang.
Singkong dapat dibuat menjadi aneka rasa yang bervariasi. Diantaranya rasa BBQ (barbeque), keju, pizza, balado, pedas, ayam, jagung manis, jagung Amerika, jagung pedas, jagung bakar, sapi panggang, dan sebagainya.

Untuk berbisnis singkong aneka rasa diperlukan modal sekitar 3,5 – 4 juta untuk investasi awal. Itu sudah termasuk bahan baku & peralatan dagang seperti gerobak, alat produksi, dll. Rata-rata singkong aneka rasa dijual dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp 5000/box. Misalnya dalam sehari terjual 15 box berarti menghasilkan omzet Rp 75.000 dalam sehari. Dalam sebulan dapat menghasilkan Rp 225.000 . Maka usaha ini akan balik modal dalam kurun waktu 1 tahun.

Modal yang tidak terlalu besar dan harga produk yang dapat dijangkau masyarakat luas serta rasanya yang unik membuat bisnis singkong aneka rasa ini sangat diminati wirausahawan. Saat ini bisnis singkong aneka rasa sudah tersebar luas ke beberapa daerah mulai dari Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, dll.

Konsep Pemasaran dan Prilaku Konsumen

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.

Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.

Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.